Keutamaan dan hikmah Maulid Nabi adalah memperkuat cinta dan penghormatan kepada Rasulullah Saw, mendatangkan rahmat dan syafaat, serta meningkatkan kesadaran spiritual dan ukhuwah Islamiyah di kalangan umat Islam.
KASATMATA.TV – Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Pada artikel ini akan dijelaskan hikmah maulid Nabi Muhmmad Saw dan keutamaannya menurut para ulama.
Tradisi peringatan maulid nabi telah berlangsung selama berabad-abad di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Maulid Nabi dirayakan dengan berbagai cara, seperti pembacaan kitab Maulid, ceramah, doa bersama, serta berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengenang kelahiran Rasulullah Saw menyebarkan ajaran-ajaran beliau, dan memperkuat rasa cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad Saw.
1 Hikmah Maulid Nabi
Maulid Nabi menjadi momen untuk mengenang dan merenungkan kehidupan Rasulullah Saw, memperkuat cinta dan penghormatan kepada beliau, serta meneladani akhlak mulianya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, peringatan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama Muslim melalui kegiatan bersama. Berikut hikmah yang dapat diambil tentang peringatan maulid nabi Muhammad Saw, di antaranya:
1. Mengenang Sejarah Nabi
Maulid Nabi menjadi momen penting untuk mengenang sejarah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad Saw.
Biasanya jamaah membacakan kitab maulid yang berisi sejarah perjalanan kehidupan Rasulullah Saw. Dengan mengenang sejarah ini, umat Islam dapat lebih memahami perjuangan dan pengorbanan Nabi dalam menyebarkan agama Islam.
2. Memperkuat Cinta Kepada Nabi
Melalui perayaan Maulid, umat Islam diingatkan akan keagungan dan kemuliaan akhlak Rasulullah. Ini menjadi sarana untuk memperkuat rasa cinta dan penghormatan kepada beliau.
Rasulullah Saw bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ ِللهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagai-mana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhari)
3. Meneladani Akhlak Nabi
Salah satu hikmah maulid nabi yang utama yakni ajakan untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad Saw.
Peringatan maulid Nabi Muhammad, umat Islam diajak untuk merenungkan sikap dan perilaku Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Ahzab: 33)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah.” (Al-Ahzab: 33)
4. Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Perayaan Maulid seringkali diadakan secara bersama-sama, baik di masjid, majelis taklim, maupun di lingkungan masyarakat.
Adapun hikmah maulid Nabi sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 10:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Ini menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam.
2 Keutamaan Peringatan Maulid
Merayakan Maulid Nabi memiliki beragam keutamaan yang dapat mendatangkan rahmat dan keberkahan dari Allah Swt menjadi wasilah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Selain itu juga harapan untuk memperoleh syafaat Nabi Muhammad Saw di akhirat. Peringatan ini juga meningkatkan kesadaran spiritual dan keimanan umat Islam.
Adapun menurut keterangan kitab An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami (909-974 H. / 1503-1566 M.). Dijelaskan tentang keutamaan-keutamaan memperingati maulid Nabi Muhammad Saw berikut ini:
1. Abu Bakar As-Shidiq
من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم كان رفيقي في الجنة
“Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi Muhammad Saw, maka ia akan menjadi temanku di surga.”
2. Umar bin Khattab
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام
“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi Muhammad Saw, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”
3. Utsman bin Affan
من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فكأنما شهد غزوة بدر وحنين
“Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi Muhammad Saw, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”
4. Ali bin Abi Thalib
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم وكان سببا لقراءته لا يخرج من الدنيا إلا بالإيمان ويدخل الجنة بغير حساب
“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi Muhammad, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.”
5. Imam Hasan Bashri
وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا فأنفقته على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم
“Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan memperingati maulid Nabi Muhammad Saw.”
6. Imam Junaed al-Baghdadi
من حضر مولد النبي صلى الله عليه وسلم وعظم قدره فقد فاز بالإيمان
“Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagian dengan penuh keimanan.”
7. Imam Ma’ruf al-Karkhi
من هيأ طعاما لأجل قراءة مولد النبي صلى الله عليه و سلم و جمع اخوانا و أوقد سراجا و لبس جديدا و تبخر و تعطر تعظيما لمولد النبي صلى الله عليه و سلم حشره الله يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين و كان فى أعلى عليين
“Barangsiapa menyediakan makanan untuk pembacaan Maulid Nabi Muhammad Saw, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi SAW, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para nabi dan dia akan ditempatkan di syurga yang paling atas (‘Illiyyin).”
8. Imam Fakhruddin ar-Razi
: ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا و خلط تلك الدراهم بغيرها و قعت فيها البركة و لا يفتقر صاحبها و لا تفرغ يده ببركة النبي صلى الله عليه و سلم
“Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi Muhammad Saw. ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya.”
Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi Muhammad saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.
Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi Muhammad saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi saw.”
9. Imam Syafi’i
من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم
“Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.”
10. Imam Sirri Saqathi
من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع الا لمحبة النبي صلى الله عليه و سلم . وقد قال صلى الله عليه و سلم : من أحبني كان معي فى الجنة
“Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.”
11. Imam Jalaluddin as-Suyuthi
مامن بيت أو مسجد أو محلة قرئ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلا حفت الملائكة ذلك البيت أو المسجد أو المحلة وصلت الملائكة على أهل ذلك المكان وعمهم الله تعالى بالرحمة والرضوان.
وأما المطوفون بالنور يعنى جبريل و ميكائيل و اسرافيل و عزرائيل عليهم الصلاة و السلام فانهم يصلون على من كان سببا لقراءة النبي صلى الله عليه و سلم. و قال أيضا: ما من مسلم قرأ فى بيته مولد النبي صلى الله عليه و سلم الا رفع الله سبحانه و تعالى القحط والوباء والحرق والغرق والأفات والبليات والبغض والحسد وعين السوء واللصوص من أهل ذلك البيت فاذا مات هون الله عليه جواب منكر ونكير ويكون فى مقعد صدق عند مليك مقتدر. فمن أراد تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم يكفيه هذا القدر. ومن لم يكن عنده تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم لو ملأت له الدنيا فى مدحه لم يحرك قلبه فى المحبة له صلى الله عليه وسلم.
“Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya dibacakan maulid Nabi Muhammad Saw melainkan malaikat akan mengelilingi rumah atau masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka.”
Adapun para malaikat yang dikelilingi dengan cahaya adalah malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, dan Izra’il as. Karena, sesungguhnya mereka memintakan ampunan kepada Allah swt untuk mereka yang menjadi sebab dibacakannya pembacaan maulid Nabi saw.
Dan, dia berkata pula: Tidak ada seorang muslimpun yang dibacakan di dalam rumahnya pembacaan maulid Nabi saw melainkan Allah swt menghilangkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, tenggelam, bencana, malapetaka, kebencian, hasud, keburukan makhluk, dan pencuri dari penghuni rumah itu. Dan, apabila ia meninggal, maka Allah akan memudahkan jawabannya dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dan dia akan berada di tempat duduknya yang benar di sisi penguasa yang berkuasa.
Barangsiapa ingin mengagungkan maulid Nabi Muhammad Saw, maka Allah akan mencukupkan derajat ini kepadanya. Dan, barangsiapa di sisinya tidak ada pengagungan terhadap maulid Nabi Saw, seandainya penuh baginya dunia di dalam memuji kepadanya, maka Allah tidak akan menggerakkan hatinya di dalam kecintaannya terhadap Nabi saw.
Demikianlah hikmah maulid nabi Muhammad Saw dan keutamaannya, semoga bermanfaat. []