Arti sholawat munjiyat adalah sholawat penyelamat, berikut ini bacaan sholawat munjiyat teks arab, latin dan artinya dan keutamaan mengamalkan sholawat munjiyat 41x setiap hari
KASATMATA.TV – Sholawat Munjiyat berasal dari dua kata, yaitu “sholawat” yang berarti doa atau pujian kepada Nabi Muhammad Saw, dan “munjiyat” berarti keselamatan atau pembebasan.
Jadi, Sholawat Munjiyat adalah doa pujian yang dimaksudkan untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan pembebasan dari segala kesulitan.
Membaca sholawat merupakan perintah Allah Swt, sehingga bagi seorang hamba hendaknya senantiasa bersholawat untuk Nabi Muhammad Saw.
Allah Swt berfirman:
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).
1 Bacaan Sholawat Munjiyat
Berikut ini bacaan sholawat munjiyat lengkap, teks arab, latin dan artinya:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wa taqdhi lana biha jami’al hajat wa tuthahhiruna biha min jai’is sayyiat wa tarfa’una biha ‘indaka a’lad darajat wa tuballighuna biha aqshal ghayat min jami’il khairati fil hayati wa ba’dal mamat.
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan sholawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan sholawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
2 Sejarah Sholawat Munjiyat
Sejarah atau latar belakang dinamakan sholawat penyelamat sebagaimana dikutip dari NU Online diterangkan Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, pada kitab Nudhah al-Majalis wa Muntakhab an-Nafais, hal. 284:
قال بعض العارفين كنت في مركب فعصفت علينا الريح فأشرفنا على الغرق فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم في منامي فقال قل لهم يقولون اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ فاستيقظت فقلناها جميعا فسكن الريح بإذن الله تعالى
“Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam. Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda: Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wa taqdhi lana biha jami’al hajat wa tuthahhiruna biha min jai’is sayyiat wa tarfa’una biha ‘indaka a’lad darajat wa tuballighuna biha aqshal ghayat min jami’il khairati fil hayati wa ba’dal mamat, lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala.”
Sedangkan dalam kitab al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala al-Basyir wa an-Nadzir, menyebutkan lebih jelas bahwa orang arif yang dimaksud dalam referensi di atas adalah salah satu pemuka tarekat Syadziliyah, yakni Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir.
وأخبرني الشيخ الصالح موسى الضرير رحمه الله تعالى: أنه ركب في البحر؛ قال: وقامت علينا ريح تسمى: الأقلابية قلَّ من ينجو منها من الغرق، وضج الناس خوفاً من الغرق، قال: فغلبتني عيناي، فنمت، فرأيت النبي صلى الله عليه وآله وسلم وهو يقول: قل لأهل المركب يقولون ألف مرة: اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ قال: فاستيقظت، وأعلمت أهل المركب بالرؤيا، فصلينا بها نحو ثلاثمائة مرة؛ ففرج عنا، هذا أو قريب منه، صلى الله عليه وسلم.
Syekh Shalih Musa ad-Dharir rahimahullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau mengendarai perahu, lalu berkata:
“Badai yang dikenal dengan sebutan Aqlabiyah menyerang kami, sangat sedikit orang yang selamat dari tenggelam sebab badai tersebut. Manusia berteriak karena khawatir akan tenggelam. Lalu aku diserang rasa kantuk, hingga akhirnya aku tertidur. Dalam mimpi Aku melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Katakan pada penumpang perahu, agar mereka membaca shalawat berikut: ‘Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wa taqdhi lana biha jami’al hajat wa tuthahhiruna biha min jami’is sayyiat wa tarfa’una biha ‘indaka a’lad darajat wa tuballighuna biha aqshal ghayat min jami’il khairati fil hayati wa ba’dal mamat.’ Lalu Aku terbangun dan aku beritakan pada penumpang perahu tentang mimpi yang aku alami, kami pun membaca shalawat tersebut, dan ketika mencapai sekitar bilangan 300, badai pun reda,” (Syekh Umar bin ‘Ali bin Salim al-Fakihani, al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala ala al-Basyir wa an-Nadzir, hal. 25).
3 Manfaat dan Keutamaan
Sholawat Munjiyat merupakan salah satu dari banyak sholawat yang sangat populer dalam tradisi Islam, terutama di kalangan umat yang mengamalkan sholawat untuk memperoleh keberkahan, perlindungan, dan pertolongan Allah.
Dari arti dan makna sholawat tersebut yakni memiliki manfaat doa penyelamat atau pembebas. Oleh karena itu, Sholawat Munjiyat memiliki tujuan utama sebagai wasilah (perantara) untuk memohon keselamatan, perlindungan dari segala bencana, dan kemudahan dalam segala urusan dunia maupun akhirat.
Selain itu, sholawat ini juga memiliki khasiat khusus untuk menghilangkan kesusahan, mendatangkan pertolongan Allah, dan sebagai sarana untuk mendapatkan ketenangan hati.
4 Kapan dan Berapa Kali Dibaca?
Dalam mengamalkan Sholawat Munjiyat, ada beberapa panduan mengenai waktu dan jumlah bacaannya.
Secara umum, sholawat ini dapat dibaca kapan saja, baik pagi, siang, sore, atau malam, tergantung dari niat dan kebutuhan orang yang membacanya.
Sebagian ulama menganjurkan membaca sholawat ini setelah sholat fardhu, namun tidak ada aturan khusus yang membatasi waktunya.
Jumlah bacaan Sholawat Munjiyat juga bervariasi berdasarkan kebutuhan atau hajat seseorang. Berikut adalah beberapa panduan umum mengenai jumlah bacaannya:
Pertama, dibaca 11x. Biasanya dibaca untuk mendapatkan keberkahan umum, ketenangan jiwa, dan menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kedua, dibaca 41x. Dianjurkan bagi yang sedang memiliki hajat penting, baik itu urusan rezeki, kesehatan, maupun masalah-masalah kehidupan lainnya.
Ketiga, dibaca 100x atau lebih. Beberapa amalan menyebutkan jumlah ini untuk memohon perlindungan besar dari segala bencana atau ujian berat, serta memohon kepada Allah agar terhindar dari segala bahaya.
5 Apakah Sholawat Munjiyat Bisa Mengabulkan Hajat?
Seperti halnya sholawat lainnya, Sholawat Munjiyat diyakini oleh banyak ulama dan pengamalnya sebagai sarana yang sangat ampuh untuk mengabulkan hajat, terutama ketika dibaca dengan penuh keikhlasan, ketulusan, dan keyakinan.
Rasulullah Saw sendiri menjelaskan bahwa sholawat yang dilantunkan umatnya dapat menjadi sebab terkabulnya doa dan permintaan. Rasulullah Saw bersabda:
الدُّعَاءُ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّيَ الدَّاعِي عَلَى النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم
“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bershalawat untuk nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Thabarani)
Meskipun demikian, keberhasilan dan pengabulan hajat tetap berada di tangan Allah, sesuai dengan ketetapan dan hikmah-Nya.
Dalam konteks mengabulkan hajat, Sholawat Munjiyat sering dibaca oleh mereka yang sedang menghadapi masalah sulit, memohon kelancaran usaha, mencari jodoh, atau berharap kepada Allah agar dikabulkan permintaan penting mereka.
Ada juga yang mengamalkannya secara rutin untuk menjaga keseimbangan spiritual dan emosional, sehingga tetap kuat menghadapi berbagai cobaan.
Secara keseluruhan, Sholawat Munjiyat adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki berbagai keutamaan.
Selain membantu dalam urusan dunia, sholawat ini juga membawa berkah dalam kehidupan spiritual seseorang. Namun, yang terpenting adalah keyakinan, ketulusan hati, dan kepasrahan kepada Allah dalam setiap doa dan amalan yang kita lakukan.
Sholawat bukan sekadar bacaan, melainkan sebuah jembatan spiritual yang menghubungkan hamba dengan Sang Pencipta, semoga bermanfaat. []