“Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api.” (Shahih at-Targhib).
KASATMATA.TV – Salah satu amalan terbaik yakni bersedekah. Sedekah berasal dari bahasa Arab yakni shodaqoh yang artinya memberi dengan Ikhlas dan jujur yang diambil dari kata sidiq yang berarti kebenaran.
Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan mudah untuk dilakukan sebab dapatlakukan siapa saja dan kapan saja.
Amalan ini sangat di cintai Allah Swt, bukan karena manfaatnya untuk pribadi akan tetapi juga manfaatnya bagi mereka yang membutuhkan.
Ada hubungan dua dimensi yakni habluminallah inallah yakni hubungan seorang hamba dengan Tuhannya dan habluminannas yakni hubungan seorang hamba dengan hamba lainnya.
1 Dalil Sedekah
Sedekah memiliki beragam keutamaan dan manfaat, seperti menolak bala maupun bencana, membersihkan jiwa maupun harta. Inilah beberapa dalil sedekah:
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah Ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Allah Swt berfirman dalam surah Ali Imran Ayat 92:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Artinya: “Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.” (QS. Ali Imran: 92).
Allah Swt berfirman dalam surah At-Taubah Ayat 103:
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: ” Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Dari Abu Dzar Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فكُل تشبيحة صَدَقَةٌ، وَكُل تَحْمِيدَة صَدَقَةٌ، وكل تهليله صَدَقَد وَكُل تكبيرة صَدَقَد وَأَمرٌ بالمعروف صَدَقَة ونهي عن المنكر صَدَقَةٌ ويُخرى من ذلك رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الصحي
Artinya: “Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu dhuha.” (HR Muslim dalam kitab Zakat bab Penjelasan bahwa Kata Sedekah Digunakan untuk Setiap Jenis Kebaikan).
تَصَدَّ قُوْا فَإِنَّهُ يَأْ لِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ يَمْشِي الرَّجُلُ ضد فريق الا يجد من تأملها تقول الرجل أو وقت ها بالأمن البته قال اليوم قالا يوم قالا حاجة لي بها
Artinya: “Segerakanlah sedekah, jangan datang hingga suatu zaman ketika seorang harus berkeliling untuk memberikan apa yang akan disedekahkannya dan tidak menemukan seorang pun yang mau menerimanya. Seandainya kau datang kemarin, pasti aku akan menerimanya, adapun hari ini aku tidak membutuhkannya” (HR. Bukhari).
2 Urutan Sedekah yang Paling Utama
Sedekah merupakan amalan yang baik dan tidak dilakukan secara sembarangan, akan tetapi ada ketentuannya. Seperti urutan sedekah yang paling utama untuk diberikan.
Urutan penerima sedekah ini dijelaskan surah Al-Baqarah ayat 215:
يَسۡـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَۖ قُلۡ مَآ أَنفَقۡتُم مِّنۡ خَيۡرٖ فَلِلۡوَٰلِدَيۡنِ وَٱلۡأَقۡرَبِينَ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِۗ وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٞ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya”. (QS. Al-Baqarah: 215).
Asbabun nuzul surah ini yakni menurut Riwayat Atha’ yang bersumber dari Ibnu Abbas, menjelaskan bahwa ayat ini turun sebab seorang laki-laki yang datang menemui Nabi Muhammad saw. Ia kemudian bertanya kepada Nabi bahwa jika ia memiliki satu dinar, maka kepada siapa ia harus nafkahkan.
Nabi Muhammad kemudian menyuruhnya untuk menafkahkan uang itu untuk dirinya sendiri. Laki-laki tersebut kemudian bertanya jika memiliki dua dinar maka kepada siapa?.
Nabi menjawab: “untuk keluargamu”.
“Jika memiliki tiga dinar?”
Nabi menjawab: “untuk pembantumu”.
Laki-laki itu terus bertanya jika memiliki 4 dinar, 5 dinar hingga pada dinar ke 6 dan Nabi Muhammad saw menjawab secara runtut: “untuk kedua orang tuamu, kerabatmu dan yang terakhir di jalan Allah dan itu adalah yang terbaik”.
Urutan sedekah yang paling utama diperjelas sebagaimana Imam Nawawi dalam tafsirnya, ia berkata:
فالمراد بهذه الآية: من أحب التقرب إلى الله تعالى في باب النفقة فالأولى له أن ينفقه في هذه الجهات فيقدم الأولى فالأولى في صدقة التطوع. وَما تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ أي من سائر وجوه البر والطاعة فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ أي فيجازيكم عليه ويوفى ثوابه
Artinya: “Maksud dari ayat ini ialah: barangsiapa mencintai mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan bersedekah, maka sebaiknya ia menafkahkan kepada orang-orang yang telah disebutkan. Mendahulukan yang lebih utama sesuai urutan dalam sedekah. Kebaikan yang kalian lakukan sungguh Allah mengetahuinya, maka Ia akan membalasnya dan memberikan ganjaran yang setimpal.”. (Al-Bantani, Marah Labid, Juz I, hal 51).
Adapun urutan sedekah yang paling utama dari dalil sedekah di atas yakni:
Pertama, sedekah kepada keluarga
Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, ulama telah sepakat bahwa bersedekah kepada sanak keluarga lebih utama.
أَجْمَعَتْ الْأُمَّةُ عَلَى أَنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْأَقَارِبِ أَفْضَلُ مِنْ الْأَجَانِبِ وَالْأَحَادِيثُ فِي الْمَسْأَلَةِ كَثِيرَةٌ مَشْهُورَةٌ
Artinya: “Ulama sepakat bahwa sedekah kepada sanak kerabat lebih utama daripada sedekah kepada orang lain. Hadits-hadits yang menyebutkan hal tersebut sangat banyak dan terkenal.” (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, [Dârul Fikr], juz 6, halaman 238)
Kedua, sedekah kepada tetangga
Pada urutan pertama penerima sedekah yakni keluarga, selanjutnya yakni untuk tetangga. Sebab tetangga merupakan orang terdekat dalam lingkaran bermasyarakat ada beragam hubungan seperti hubungan sosial dan kemanusiaan.
Allah Swt berfirman dalam surah An-Nisa’ ayat 37:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’: 37).
Rasulullah Saw bersabda:
ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Artinya: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Muslim).
Ketiga, sedekah kepada orang lain
Sedangkan urutan terakhir atau urutan ketiga penerima sedekah yakni orang lain. Sedekah kepada orang lain bisa dengan sahabat, teman, maupun lembaga filantropi seperti lembaga zakat, infak dan sedekah maupun lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan (filantropi).
3 Apa yang di Sedekahkan?
Lantas apakah sedekah itu hanya berupa harta? Berikut ini jawaban Rasulullah Saw sebagaimana sabdanya:
عَنْ أَبِـيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوْا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا رَسُوْلَ اللّٰـهِ ! ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ ؛ يُصَلُّوْنَ كَمَـا نُصَلِّـيْ ، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَـا نَصُوْمُ ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِـهِمْ. قَالَ : «أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللّٰـهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُوْنَ ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَـحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً ، وَأَمْرٌ بِالْـمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ ، وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ». قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللّٰـهِ ! أَيَأْتِـيْ أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : «أَرَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِـي حَرَامٍ، أَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ ؟ فَكَذٰلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِـي الْـحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرًا»
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu bahwa beberapa orang dari Sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala. Mereka shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa, dan mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah dari yang mungkar adalah sedekah, dan salah seorang dari kalian bercampur (berjima’) dengan istrinya adalah sedekah.”
Mereka bertanya : “Wahai Rasulullah! Apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (bersetubuh dengan istrinya) maka ia mendapat pahala di dalamnya?”
Beliau menjawab : “Apa pendapat kalian seandainya ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah ia mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, maka ia memperoleh pahala.” (HR. Muslim).
4 12 Keutamaan Bersedekah
Berikut ini keutamaan sedekah:
1. Menolak Kematian yang Jelek
Rasulullah Saw, bersabda:
الصدقة تطفئ غضب الرب وتدفع ميتة السوء
Artinya: “Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek (su’ul khotimah).” (HR. Thabrani).
2. Menjadi penghalang neraka
Rasulullah Saw bersabda:
يا عائِشةَ اسْتَتِرِي من النَّارِ و لو بِشِقِّ تمرَةٍ ، فإنها تَسُدُّ من الجائِعِ مَسَدَّها من الشبعانِ
Artinya: “Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan.” (HR Thabrani).
3. Mendapat naungan Allah di hari Kiamat
Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Artinya: “Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya” (HR. Ahmad).
4. Memadamkan Murka Allah
Rasulullah Saw bersabda:
إِنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ تُطْفِيءُ غَضَبَ الرَّبِّ
Artinya: “Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka Allah Ta’ala.” (Shahih at-Targhib).
5. Menghapus kesalahan
Rasulullah Saw bersabda:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
Artinya: “Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api.” (Shahih at-Targhib).
6. Menjadi penawar atau obat
Rasulullah Saw bersabda:
دَاوُوا مَرضاكُمْ بِالصَّدقةِ
Artinya: “Obatilah penyakit-penyakit kalian melalui sedekah.”
Ibnu Syaqiq menuturkan, “Aku mendengar Ibnul Mubarak ditanya oleh seorang pria mengenai nanah yang terus keluar dari lututnya sejak tujuh tahun lalu. Sebenarnya ia telah berobat dengan bermacam-macam pengobatan, dan ia pun telah berkonsultasi dengan banyak dokter, namun belum membuahkan hasil.
Maka beliau menjawab, “Pergilah dan galilah sumur di daerah yang membutuhkan air. Maka sungguh aku berharap di sana akan muncul mata air dan (dengan usaha itu dapat) menghentikan darah yang keluar dari lututmu. Maka pria itu melakukannya, lalu sembuh.” (Shahih at-Targhib).
7. Melembutkan hati
Rasulullah Saw bersabda:
إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِينَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمْ الْمِسْكِينَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ
Artinya: “Jika kamu hendak melembutkan hatimu, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad).
8. Menolak berbagai macam musibah
Wasiat Nabi Yahya kepada Bani Israil :
وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ فَقَالَ أَنَا أَفْدِيهِ مِنْكُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ
Artinya: “Allah memerintahkan kepada kalian bersedekah, maka perumpamaan hal itu seperti ibarat seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh, kedua tangannya diikat ke lehernya, lalu mereka membawa pria tersebut untuk mereka penggal lehernya. Lalu tawanan ini berkata: ‘Saya tebus (diriku) dari kalian dengan (tuntutan tebusan) sedikit dan banyak’. Lalu ia pun menebus dirinya dari mereka.” (Shahihul Jami’).
9. Kebajikan yang sempurna
Allah Swt berfirman dalam surah Ali Imran ayat 92:
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali-Imran: 92).
10. Memperpanjang umur
الصَّدَقَةُ تَرُدُّ البَلاَء وَتُطَوِّلُ العُمْرَ
Artinya: “Sedekah itu menolak bala dan memanjangkan umur”.
11. Diberi kemulyaan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim).
12. Menutu pintu keburukan
الصَّدَقَةُ تَسُدُّ سَبْعِيْنَ بَابًا مِنَ السُّوءِ
Artinya: “Sedekah itu bisa menutup 70 pintu keburukan”.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang sedekah, semoga bermanfaat. []