Aqoid 50 merujuk pada 50 butir keyakinan dasar dalam ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah yakni 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 1 sifat jaiz. Sedangkan, sifat Rasul terdiri dari 4 sifat wajib, 4 sifat mustahil dan satu sifat jaiz.
KASATMATA.TV – Syiir Aqoid 50 (seket) merupakan bacaan nadhom jawa yang membahas tentang sifat Allah Swt dan Sifat Nabi Muhammad yang berjumlah lima puluh.
Sifat Allah Swt dan Rasulnya dikelompokan yang terdiri dari 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 1 sifat jaiz. Sedangkan, sifat Rasul terdiri dari 4 sifat wajib, 4 sifat mustahil dan satu sifat jaiz.
Jadi syiir Aqoid 50 (seket) adalah ilmu tauhid dasar yang menggunakan metode Jawa karena berbentuk syair jawa yang berisi tentang sifat Allah Swt dan Rasululnya.
Inilah nadhom atau Syiir Aqoid 50 (seket) teks latin berbahasa Jawa dan dilengkapi dengan gambar teks arab pegon:
1 Syiir Aqoid 50 (Seket) Jawa
Inilah bacaan syiir aqoid 50 (seket) Jawa:
Alhamdulillah muji ing Allah
Wassyukru lillah syukur ing Allah
Rahmat lan salam katur Njeng Nabi
Kawula wargo shohabat Nabi
Wajib mukallaf kudu ngerteni
Aqoid seket sangune pati
Wajibe Allah rong puluh werno
Kang pisan wujud maknane ono
Ping pindo qidam dihin artine
Ping telu baqo’ langgeng maknane
Ping papat mukholafah suloyo
Muhal ing Gusti podo nang liyo
Waqiyamuhu jumeneng dzate
Wa wahdaniyah siji nyatane
Qudroh kuwoso irodah kerso
Muhal ing Gusti apes kapekso
Kaping songone ilmu artine
Angudaneni kabeh anane
Sepuluh hayat urip sejati
Sewelas sama’ midanget Gusti
Kaping rolase bashor ningali
Telulas kalam ngendiko gati
Allah Qodiron Allah kuwoso
Allah muridan Allah kang kerso
Allah ‘aliman kang ngudaneni
Allah hayyan urip sejati
Allah sami’an kang miharoso
Allah bashiron ningali nyoto
Mutakalliman kang angendiko
Kang tanpo huruf ugo suworo
Kang wus tinutur sifat wajibe
Lamun dibalik dadi muhale
Wenange Allah iku mung siji
Agawe mungkin ninggale edi
Wajibe rosul papat sifate
Kang dihin sidiq bener dawuhe
Amanah kapercayan tindake
Ping telu tabligh anekaake
Kaping papate fatonah iku
Limpat cature ora keliru
Muhale rosul goroh dawuhe
Cidero lan ngumpet bebel cature
Wenange rosul yo iku koyo
Laku lumrahe poro menungso
Koyo dahar ngunjuk lan sare
Sade lan tumbas ugo liyane
Iki aqoid seket tunggale
Wajib ing siro ngerti maknane
Supoyo tetep islam imane
Tutugke ajal mesem atine
Amin ya Allah Robbal ‘alamin
Bijahin Nabi sayyidil mursalin
2 Syiir Aqoid 50 (Seket) Arab Pegon
Berikut ini teks arab pegon aqoid 50 (seket):
3 Dalil Aqoid
Berikut ini arti dan penjelasan aqoid seket teks arab, latin dan artinya. Sebelumnya perlu diketahui, sebagaimana keterangan di atas bahwa ilmu tauhid dikelompokan menjadi 2 (dua) yakni Aqidah Ilahiyyah (عقيدة الهية) dan Aqidah Nubuwwiyah (عقيدة نبوية).
Jumlah aqoid ada 50 karena terdiri dari:
Sifat wajib bagi Allah Swt. (20)
Sifat mustahil bagi Allah Swt. (20)
Sifat jaiz bagi Allah Swt. (1)
Sifat wajib bagi Rasul Allah Swt. (4)
Sifat mustahil bagi Rasul Allah Swt. (4)
Sifat jaiz bagi Rasul Allah Swt. (1)
20 Sifat wajib Allah
1. Wujud (وُجُوْد) artinya Ada
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?.” (QS. As-Sajdah: 4)
2. Qidam (قِدَ م) artinya Terdahulu
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3).
3. Baqa’ (بَقَاء) artinya Kekal
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Qashas: 88).
4. Mukholafatul Lilhawaditsi (مُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِثِ) artinya Berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya
فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.“ (QS. Asy-Syuro: 11)
5. Qiyamuhu Binafsihi (قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ) artinya Berdiri sendiri
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.“ (QS. Al-Ankabut: 6)
6. Wahdaniyah (وَحْدَانِيَة) artinya Esa/Tunggal
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya: “Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.“ (QS. Al Anbiya: 22).
7. Qudrah (قُدْرَة) artinya Berkuasa
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.“ (QS. Al-Baqarah: 20)
8. Iradah (اِرَادَة) artinya Berkehendak
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
Artinya: “…mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107)
9. Ilmu (عِلْمُ) artinya Mengetahui
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.“ (QS. Al-Baqarah: 29).
10. Hayat (حَيَاة) artinya Hidup
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا
Artinya: “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Furqon: 58)
11. Sama’(سَمَاع) artinya Mendengar
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا ۚ وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: “Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Maidah: 76)
12. Bashar (بَصَر) artinya Melihat
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat“. (QS. Al-Baqarah: 265)
13. Kalam (كَلاَم) artinya Berfirman
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Artinya: “Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”. (QS. AnNisa’: 164)
14. Qadiran (قَدِيْرًا) artinya Berkuasa
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu“. (QS. Al Baqarah: 20).
15. Muridan (مُرِيْدًا) artinya Berkehendak
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
Artinya: “…..mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.“ (QS. Hud: 107)
16. Aliman (عَلِيْمًا) artinya Maha Mengetahui
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ ۚ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu“. (QS. An Nisa’: 176)
17. Hayyan (حَيًّا) artinya yang maha hidup
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا
Artinya: “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya“. (QS. Al Furqon: 58)
18. Sami’an (سَمِيْعًا) artinya yang Maha Mendengar
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat“. (QS. Al-Baqarah: 265).
19. Bashiran (بَصِيْرًا) artinya Maha Melihat
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“. (QS. Al Hujurat: 18)
20. Mutakalliman (مُتَكَلِّمًا) artinya yang maha Berfirman atau Berkata-kata
إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلْبُكْمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.” (QS. Al-Anfal: 22)
20 Sifat Mustahil Allah
- Adam (عَدَ م) artinya tiada.
- Huduts (حُدُوْث) artinya baharu.
- Fana’ (فَنَاء) artinya binasa.
- Mumatsalatu lil hawaditsi (مُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِث) artinya menyerupai makhluknya.
- Qiyamuhu bi ghayrihi (اِحتِيَاجُه لِغَيْرِهِ) artinya berdiri dengan yang lain.
- T’addud (تَعَدُّد) artinya berbilang-bilang.
- Ajzun (عَجْزٌ) artinya lemah.
- Karahah (كَرَهٌ) artinya terpaksa.
- Jahlun (جَهْلٌ) artinya bodoh.
- Mautun (مَوْتٌ) artinya mati.
- Shamamun (صَمَمٌ) artinya tuli.
- Umyun (عَمىَ) artinya buta.
- Bukmun (بَكَمٌ) artinya bisu.
- Ajizan (عَاجِزًا) artinya lemah.
- Karihan (كَارِهاً) artinya terpaksa.
- Jahilan (جَاهِلاً) artinya bodoh.
- Mayyitan (مَيْتًا) artinya mati.
- Asshama (اَصَمُّ) artinya tuli.
- Ama (اَعْمىَ) artinya buta.
- Abkama (اَبْكَمُ) artinya bisu.
1 Sifat mustahil Allah
Sifat fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu (فِعْلُ كُلِّ مُمْكِنٍ اَو تَرْكُهُ) artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
4 Sifat Wajib Rasul
- Siddiq (صِدق) artinya jujur.
- Amanah (اَمَانَة) artinya dapat dipercaya.
- Tabligh (تَبْلِيْغ) artinya menyampaikan wahyu.
- Fatanah (فَطَانَة) artinya cerdas.
4 Sifat Mustahil Rasul
- Kadzzib (كِذب) artinya berbohong.
- Khianat (خِيَانَة) artinya tidak dapat dipercaya.
- Khitman (كِتْمَان) artinya menyembunyikan wahyu.
- Baladah (بَلاَدَة) artinya bodoh.
1 Sifat Jaiz Pada Rasul
A’radhul basyariyah (اَلْأَعْراضُ الْبَشَرِيّةُ) artinya Rasul memiliki sifat yang sama sebagaiman manusia biasa.
Demikianlah Syiir Aqoid 50 (seket) ilmu tauhid dasar yang perlu diketahui dan dipelajari. []