Seorang hamba berkeinginan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap aktivitas, namun terkadang cobaan datang
KASATMATA.TV – Doa agar diberi kemudahan dan kelancaran merupakan permohonan seorang hamba agar terhindar dari kesusahan dan kesulitan.
Doa merupakan sarana spiritual dan pendekatan diri seorang hamba untuk memohon pertolongan dan bimbingan dari Allah Swt dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Salah satu doa yang sering dipanjatkan adalah doa agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam setiap langkah hidup.
Dalam doa ini, orang yang beriman berharap agar Allah Swt memberikan petunjuk dan membuka jalan yang mudah untuk mengatasi setiap tantangan yang dihadapi.
1 Doa Nabi Yunus Hadapi Kesusahan
Doa mencerminkan kerendahan hati dan pengakuan bahwa manusia sangat bergantung pada kekuatan dan rahmat Allah Swt dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan dinamika dan kompleksitas.
Adapun doa agar diberi kemudahan dan kelancaran agar terhindar dari kesusahan dan kesulitan sebagaimana yang diajarkan Nabi Yunus. Nabi Yunus pada saat mengalami kesusahan memohon kepada Allah Swt agar kesusahannya berakhir.
Pada saat terjepit masalah atau kesusahan dan bahkan mengamali kebingungan Nabi Yunus berdoa kepada Allah Swt
Ketika Nabi Yunus dalam kesusahan, yang dilakukan bukan memohon agar kesusahannya berakhir, apalagi protes kepada Alloh atas apa yang beliau alami. Disaat terjepit dari kesusahan dan kebingungan beliau tetap memuji Alloh dan mengakui segala kesalahanya.
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 87:
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim“.” (QS. Al-Anbiya: 87).
Adapun teks doa tersebut sebagaimana ayat di atas yakni:
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Doa untuk kemudahan dan kelancaran juga mencakup harapan untuk mendapatkan kebijaksanaan dan kekuatan mental dalam menghadapi setiap rintangan.
Dengan memohon bimbingan dari Allah Swt, seseorang hamba berharap dapat mengatasi segala hambatan dan kesulitan dengan sikap yang tenang dan penuh kebijaksanaan.
2 5 Doa Agar Diberi Kemudahan dan Kelancaran
1. Doa diberikan kemudahan
اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta tajalul hazna idzaa syi’ta sahlan.
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.”
2. Doa dilancarkan segala urusan
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي , وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي , وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي , يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbish-rohli shodrii, wa yassir-lii amri, wahlul ‘uqdatammin-lisaani, yafqahu qauli.
Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”
3. Doa dimudahkan segala urusan
رَبِّ يَسِّرْ وَأَعِنْ وَلَا تُعَسِّرْ
Rabbi yassir wa a’in wa laa tu’assir.
Artinya: “Wahai Tuhanku, mudahkanlah urusanku, bantulah aku, dan jangan Engkau persulit.”
4. Doa agar diberi petunjuk
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Robbanaa aatinaa milladunka rohmatan, wahayyi’ lanaa min amrinaa rosyadaa.
Artinya: “Ya Tuhanku, berikanlah kepada kami rahmat-Mu, dan sempurnakan atas kami petunjuk yang benar dalam urusan kami.”
5. Doa Agar Dilancarkan Segala Urusan yang Berat
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِي
Robbanaa laa tuakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa, rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahu ‘alalladziina min qoblina, robbana walaa tuhammilnaa maa laa thoo qotalana bih, wa’fuanna waghfirlanaa warhamnaa, anta maulana fansurna ‘alal qaumil kafirin.
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup aku memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. al-Baqarah ayat 286)
Doa ini menjadi ungkapan kepercayaan bahwa setiap peristiwa dalam hidup memiliki makna dan tujuan yang lebih besar, dan dengan pertolongan dan rahmat Allah Swt. []